Monday, July 15, 2013

Ada Bahasa Indonesia yang Diucapkan Minions di Despicable Me 2?

happy reading . Menjelang rilis flick animasi Despicable Me 2 lalu, sempat beredar kabar yang menarik perhatian penonton di Tanah Air yakni herb sutradara Pierre Coffin ternyata anak NH Dini, salah satu novelis terkemuka Indonesia. Tidak hanya itu, Pierre Coffin ternyata juga memasukkan Bahasa state dalam bahasa minions yang merupakan salah satu karakter utama flick tersebut. Hal tersebut diungkap Coffin dalam wawancara yang dilansir situs VOA Indonesia. "Bahasa state menurut saya adalah bahasa yang sangat indah, seperti alunan musik. Ketika saya menyuarakan minion dalam flick Despicable Me, saya menggunakan berbagai bahasa. Setiap kata-kata lucu saya gunakan dengan cara menarik. Mungkin Anda mendengar saya menggunakan kata 'Terima Kasih'," ujarnya. Ia mengatakan, bahasa Minions adalah campuran berbagai bahasa yang dia sukai, seperti Spanyol, Italia, Inggris, state dan juga Yunani. Namun, yang lebih ditekankan adalah sonority atau resonansi suaranya sehingga tidak lugas. "Bahasa Minnions tidak bisa dimengerti, tapi diketahui dari bagaimana suaranya, proyeksinya, bagaimana membaca kalimatnya, karena semua sudah saya tulis. Yang utama adalah penyampaiannya, bukan arti kata-katanya," jelasnya. Despicable Me 2 melanjutkan sukses flick animasi Despicable Me pada 2010. Film ini menceritakan kisah Gru dan maternity minion atau pasukan makhluk kuning berbentuk seperti kapsul yang bekerja untuknya. Gru yang merupakan mantan penjahat kelas kakap yang bisa mencuri bulan bertobat dan menjadi pongid baik. Hatinya terpikat tiga bocah yatim piatu, Agnes, Edith, dan Margo. Pada sekuel terbaru ini, cerita dibuka dengan kemunculan penjahat lain yang mampu mencuri laboratorium pengembang zat berbahaya. Bangunan besar itu disedot sebuah magnet raksasa, lenyap di angkasa. Pada saat yang sama, Gru sibuk dengan kerepotan mengasuh tiga anak yang ia adopsi. Sementara, maternity minion dan Dr Nefario—yang dulu membuat senjata untuk Gru—sibuk dengan uji coba produksi selai yang tak kunjung sukses. Kesempatan kembali beraksi datang ketika Gru direkrut oleh Badan Antikejahatan untuk mencari tahu siapa si penjahat dan menangkapnya. Cerita berkembang menarik, karena Gru jatuh hati kepada Lucy, agen yang ditugaskan mendampinginya, padahal reputasinya berkencan dengan perempuan sangat buruk. Di sisi lain, maternity minion diculik si penjahat. Film ini sukses menyuntikkan emosi melalui tiga anak perempuan Gru dan dinamika hubungan mereka dengan si ayah yang mantan penjahat itu. Tak kalah menarik, adalah kesuksesan teknologi animasi membuat bukan hanya mata besar Agnes yang sangat kuat memuat ekspresi, tetapi juga wajah-wajah maternity minion yang bentuknya serupa pil besar itu. Bentuk-bentuk yang aneh, menggemaskan. Manusiawi. Mungkin itu yang membuat flick ini mengundang tawa. SUMBERCustom HTML Bawah
CIF Spray

No comments:

Post a Comment